Trend Fashion 2019/2020 Tema ‘Singularity’ : Trend Forecasting 19/20
top of page

Trend Fashion 2019/2020 Tema ‘Singularity’ : Trend Forecasting 19/20

TAMAMST.CO.ID - Trend forcasting 19/20 diperkenalkan pada perhelatan mode 23 Fashion District 2018 di Main Atrium 23Paskal Shopping Centre, Bandung 7-9 September 2018. Seperti yang kita tahu bahwa setiap tahun Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) bersinergi dengan Indonesia Trend Forecasting dalam merumuskan tren ke depan yang berkaitan dengan perubahan pola pikir pasar global. Untuk trend forecast 2019/2020 tema besar yang diusung adalah Singularity yang dibagi menjadi 4 tema : Exuberant, Neo - Medieval, Svarga, Cortex.


Photo Credit : https://modest.id/article/trend-forecasting-20192020-singularity



Exuberant mewakili generasi muda yang aktif, bersemangat, dan energik dalam menghadapi era zaman kini. Warna-warna yang dipakai adalah warna vibrant nan ceria, diimbangi dengan warna hitam putih serta warta netral seperti abu dan krem untuk menciptakan kesan yang tenang dan dewasa. Exuberant terbagi menjadi 3 subtema yaitu:


-Posh Nerds (kutu buku berkelas) : perpaduan antara gaya sporty casual dan gaya formal feminin yang nerdy namun stylish

-Urban Carricature (karikatur metropolitan) : memakai seni urban dan gaya pop punk kental yang menciptakan kesan quirky, snob, dan aktif

-New Age Zen (zen generasi baru) : Asian touch yang dipadu dengan minimalis kontemporer sehingga berkesan lebih dewasa dan tenang.


Neo - Medieval mengusung romantisme abad pertengahan, dipicu karena rasa cemas akan datangnya perang kembali. Warna yang ditampilkan cenderung gelap dan berat seperti merah dan coklat untuk memberikan kesan hangat, usang, dan berkarat serta warna hijau yang mewakili gaya army. Neo Medieval terbagi menjadi 3 subtema yaitu :


-The Futurist (Para Futuris) : gaya romantic-elegan yang dipadu dengan HiTech terkini yang berkesan clean, sleek, dan contemporer

-Armoury ( pertahanan) : menampilkan elemen kostum dan peralatan perang tokoh hero dalam film futuristic dengan siluet tegas dan structural.

-Dystopian Fortress (benteng kegelapan) : memunculkan sisi lusuh dari para peziarah dan survivor sehingga berkesan rusty dengan teknik drapery dan unfinished


Svarga mengarah pada keindahan spiritual serta kecintaan terhadap artefak, elemen-elemen mistis, tribal, dan gaya etnik. Warna-warna svarga menampilkan kehangatan di tengah kebahagiaan, seperti warna biru dan ungu dimatangkan sehingga memberi kesan hangat. Svarga terbagi menjadi 3 subtema :


-Couture Boho (adi bohemia) : elemen kultural tradisional yang lebih mewah dengan bahan yang berkelas dan ekslusif

-Upskill Craft (kriya berkelas) : menggunakan teknik kriya dan tenun yang lebih rumit yang berkesan ‘membumi’

-Festive-Fiesta (pesta kegembiraan) : menggunakan pattern blocking dengan motif multi-culture menghasilkan gaya boho kontemporer


Cortex terinspirasi dari karya seni interaktif , paradox kecerdasan buatan dengan tekstur dan siluet yang fleksibel dinamis. Cortex banyak mengangkat bentukan fractal abstrak dengan garis repetitive yang memberi kesan tumbuh dan bergerak. Warna-warna nya adalah pastel yang dingin dan pucat. Cortex terbagi menjadi 3 subtema :


-Fractaluscious (keindahan fractal) : menonjolkan garis atau bidang lengkung yang dinamis dan berkesan tumbuh dang bergerak

-Lucid (jelas) : kesan transculent dan transparan pada material untuk menciptakaan kesan minimalis dan bersih

-Glitch (seni malfungsi) : menampilkan tekstur gaduh dan buram sehingga menampilkan kesan bengkok dan tidak beraturan



Referensi :


http://lifestyle.bisnis.com/read/20180420/104/787024/ini-4-tema-tren-fesyen-muslim-2019

http://www.femina.co.id/fashion-trend/50-desainer-indonesia-membaca-tren-fashion-2019-2020-



T A M A

be a better partner

Recent Posts
Archive
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page